Immanuel Kant seorang filsuf
termasyhur dari Jerman memiliki tiga pokok pemikiran yang harus diketahui
terlebih dahulu, dikarenakan pemikirannya begitu original dan terlihat berbeda
dari pemikiran para filsuf sebelumnya terutama berangkat dari filsuf Inggris
bernama David Hume. Berikut ini pokok pemikirnnya:
1.
Panca indera, akal budi dan rasio. Kita sudah
tahu tentang arti empirisme yang mementingkan pengalaman inderawi dalam
memperoleh pengetahuan dan rasionalisme yang mengedepankan penggunaan rasio
dalam memperoleh pengetahuan, tetapi rasio yang kita ketahui adalah sama dengan
akal dan logis, namun Kant memberi definisi berbeda. Pada Kant istilah
rasio memiliki arti yang baru, bukan lagi sebagai langsung kepada
pemikiran, tetapi sebagai sesuatu yang ada “di belakang” akal budidan
pengalaman inderawi. Dari sini dapat dipilah bahwa
ada tiga unsur yaitu akal budi (Verstand), rasio (Vernunft) dan pengalaman
inderawi.
2.
Dalam filsafatnya Kant mencoba untuk mensinergikan
antara rasionalisme dan empirisme. Ia bertujuan untuk membuktikan bahwa
sumber pengetahuan itu diperoleh tidak hanya dari satu unsur saja melainkan
dari dua unsur yaitu pengalaman inderawi dan akal budi. Pengetahuan a-priori
merupakan jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, seperti
misalnya pengetahuan akan bahaya, sedankan a-posteriori sebaliknya yaitu
dialami dulu baru mengerti misalnya dalam menyelesaikan Rubix Cube. Kalau salah
satunya saja yang dipakai misalnya hanya empirisme saja atau rasionalisme saja
maka pengetahuan yang diperoleh tidaklah sempurna bahkan bisa berlawanan.
Filsafat Kant menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan gabungan (sintesis)
antara keduanya.
3.
Dari sini timbullah bahwa Kant adalah seorang
Kopernikan dalam bidang
filsafat. Sebelum Kant, filsafat hampir selalu memandang bahwa orang
(subjek) yang mengamati objek, tertuju pada objek, penelitian objek dan
sebagainya. Kant memberikan arah yang sama sekali baru, merupakan kebalikan
dari filsafat sebelumnya yaitu bahwa objeklah yang harus mengarahkan diri
kepada subjek. Kant dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena dalam
ranah Filsafat Immanuel Kant pengetahuan ia tidak memulai pengetahuan dari
objek yang ada tetapi dari yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat
objek (subjek). Dengan ini tambah lagi salah satu fungsi filsafat yaitu
membongkar pemikiran yang sudah dianggap mapan dan merekonstruksikannya kembali
menjadi satu yang fresh, logis, dan berpengaruh.
Pemikiran Kritisisme Immanuel Kant Filsafat
yang dikenal dengan kritisisme adalah filsafat yang diintrodusir oleh Immanuel
kant. Kritisisme adalah filsafat yang memulai perjalanannya dengan terlebih
dahulu menyelidiki kemampuan dan batas-batas rasio. Perkembangan ilmu Immanuel
Kant mencoba untuk menjebatani pandangan Rasionalisme dan Empirisisme, teori
dalam aliran filsafat Kritisisme adalah sebuah teori pengetahuan yang berusaha
untuk mempersatukan kedua macam unsur dari filsafat Rasionalisme dan disini
kekuatan kritis filsafat sangatlah penting, karena ia bisa menghindari
kemungkinan ilmu pengetahuan menjadi sebuah dogma. Filsafat ini memulai
pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber
pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda dengan corak
filsafat modern sebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak. Isi
utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori
pengetahuan, etika dan estetika. Gagasan ini muncul karena adanya
pertanyaan-pertanyaan mendasar yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang
dapat kita ketahui?
2. Apakah yang
boleh kita lakukan?
3. Sampai di
manakah pengharapan kita?
4. Apakah
manusia itu?
Ciri-ciri kritisisme dapat
disimpulkan dalam tiga hal:
1.
Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada
subjekdan bukan pada objek.
2.
Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk
mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau
gejalanya atau fenomenanya saja.
3.
Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu
diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur anaximanesa
priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu dan
peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa
materi.
Selain beberapa hal tersebut di atas
Immanuel Kant terkenal dengan 12 Kategori Kant. yang berkaitan dengan 12 macam
putusan:
Putusan
|
Kategori
|
Kuantitas
|
Kuantitas
|
Universal
|
Kesatuan
|
Partikular
|
Pluralitas
|
Singular
|
Totalitas
|
Kualitas
|
Kualitas
|
Afirmatif
|
Realitas
|
Negatif
|
Negasi/Penyangkalan
|
Tak
terbatas
|
Pembatasan
|
Relasi
|
Relasi
|
Kategori
|
Substansi
|
Hipotesis
|
Penyebab
|
Disjungtif/memisah
|
Komunitas
|
Modalitas
|
Modalitas
|
Problematis
|
Kemungkinan
|
Assertoris
|
Eksistensi
|
Apodiktis
|
Keniscayaan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar