Rabu, 28 Desember 2016

Makna Filsafat Islam : Kajian Historis

Oliver Leaman, berpendapat bahwa filsafat Yunani pertama kali diperkenalkan lewat karya-karya terjemahan berbahasa Arab, lalu ke dalam bahasa Yahudi, dan baru kemudian dalam bahasa Latin atau langsung dari bahasa Arab ke Bahasa Latin.
Pada perkembangan selanjutnya, filsafat diakuinya sebagai bagian dari Islam karena memiliki tujuan yang sama, yakni mencari hakikat kebahagiaan dengan jalan yang lurus. Namun demikian, terdapat perbedaan yang mencolok dari filsafat Islam dengan filsafat Yunani, yang kemudian mengantarkan pada konvensi antar-ilmuwan bahwa filsafat Islam memiliki perngertian tersendiri karena memiliki sumber utama, yaitu al-Qur’an.
Maka beragam definisi pun muncul dalam memberikan nama istilah filsafat Islam, apakah “Filsafat Islam” ataukah “Filsafat Arab”. Dalam istilah, Filsafat Arab yang dimaksud adalah filsafat yang berbahasa Arab. Para ahli filsafat telah sepakat menggunakan istilah Filsafat Islam, karena ahli filsafat sendirilah yang menamakan dengan istilah tersebut dan filsafat tersebut lahir di negeri Islam dan berada di bawah pengayoman negara Islam. Bukti lainnya adalah, Filsafat Islam merupakan jembatan penghubung antara falsafah kuno dan abad kebangkitan (Renaisance), diterapkan pada hukum Isalam, pemikiran secara ilmiah, sistematis dapat dipertanggungjawabkan dan radikal tentang hukum Islam, pengetahuan tentang hakikat, rahasia, dan tujuan Islam, dan berusaha menangani pertanyaan-pertanyaan fundamental secara ketat, konsepsional, metodis, koheren, universal, komprehensif dan rasional.
Dengan demikian, filsafat yang muncul dalam kehidupan Islam yang sudah menjadi konvensi para pemikir Islam adalah  Filsafat Islam yang menjadi roh sebagai nilai spiritual sebuah filsafat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar