Yang
dimaksud dengan sistem religi adalah hubungan antar elemen-elemen dalam upacara
agama. Agama Islam sebagai agama resmi keraton dan keseluruhan wilayah
kesultanan, dalam upacara-upacaranya mempunyai sistem sendiri, yang meliputi peralatan
upacara, pelaku upacara, dan jalannya upacara. Misalnya dalam upacara Salat,
ada peralatan-peralatannya dari sejak mesjid, bedug, tongtong, menara, mimbar,
mihrab, padasan (pekulen), dan lain-lain. Demikian pula ada pelakunya, dari
sejak Imam, makmum, tukang Adzan, berbusana, dan lain-lain; sampai kemudian
tata cara upacaranya.
Di jaman kesultanan, Imam sebagai pemimpin upacara
Salat itu adalah Sultan sendiri yang pada transformasinya kemudian diserahkan
kepada Kadi. Pada perubahan dengan tidak ada sultan, maka upacara agama
berpindah kepemimpinannya kepada kiyai. Perkembangan selanjutnya bisa jadi
berubah karena transformasi peranan yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar