Minggu, 25 Desember 2016

Meraih Kebahagiaan dengan Berfilsafat

Banyak orang yang sedang hidup dalam kegelisahan dan kesedihan. dan mereka butuh secercah kebahagiaan. Hidup membutuhkan makna. Bila seseorang kehilangan makna tersebut, maka jiwanya mengalami gangguan, kehampaan atau ketidak-tentraman. dan ia akan berusaha menemukan kembali makna hidup yang hilang tadi. Bila gagal menemukannya, ia akan larut dalam penderitaan.
Dengan cara apa manusia menemukan makna kehidupanya ? dengan berpikir. Karena itu Socrates mengatakan "berfilsafat adalah terapi hidup sehari-hari". 
Sebenarnya kita ini bagaikan sapi kurban yang dikelu menuju tempat penyembelihan. Jika si Sapi mengetahui bahwa sekejap lagi dia akan dipotong, maka ia akan bersedih. Tapi si Sapi dibuat tidak tahu atau lupa, sehingga dapat menikmati detik-detik terakhir kehidupannya. 
Dengan berilsafat, orang memiliki kekuatan untuk melupakan bencana yang telah menimpanya di masa lalu. dan juga sejenak untuk melupakan petaka yang akan terjadi. Kita berfilsafat, agar gembira hari ini dan memiliki kekuatan untuk menjalankan kebaikan di akhir kehidupan kita.
Perhatikan orang-orang zaman sekarang, tua maupun muda, mereka ketagihan dengan media sosial. Karena di situ mereka dapat berbagi pikiran. dan ketika mereka berpikir keras tentang sesuatu, sejenak mereka lupa dengan kenyataan hidup yang pahit yang telah, sedang dan akan mereka hadapi. Para pengguna media sosial sedang menghibur diri dengan filsafatnya sendiri-sendiri. 
Tetapi akhirnya, maksud hati menemukan pencerahan dan kebahagiaan, banyak orang tersesat dalam filsafat..alih-alih filsafatnya membawa dia pada kebahagiaan, malah menyeretnya jauh ke dalam penderitaan. Sebagiannya melalaikan kewajiban dalam hidup, karena terbuai dengan filsafat. karena itu Socrates mengatakan bahwa untuk mencapai keselamatan, tidak cukup dengan berfilsafat, melainkan ada tiga faktor yang harus dilakukan:
1) melaknakan kewajiban umum
2) berfilsafat
3) melakukan praktik mistis
Orang yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajibannya akan tersesat dalam filsafatnya. Dan siapa yang tidak menjalani praktik mistik, dia tidak dapat sampai pada kebenaran yang luhur.
Siapapun yang ingin meraih kebahagiaan dengan berfilsafat, maka silahkan melakukannya! Tapi jangan lupa untuk selalu menjalankan kewajiban dalam hidup. Jika Anda muslim, laksanakan kewajiban anda sebagao muslim. Jika Anda kristen, hindu atau buddhis, laksanakan kewajiban agamanya masing masing. Jika anda seorang anak, laksanakan kewajiban sebagai anak. Jika anda seorang ayah, penuhi kewajiban sebagai seorang ayah. semua memiliki peran dalam kehidupan ini. Kebahagiaan akan muncul, bila anda menjalankan peran anda dengan sebaik-baiknya. dan filsafat yang akan muncul dalam pikiran anda adalah hikmah, yaitu pengetahuan yang hadir bersama kebahagiaan.
Jika telah sampai pada waktunya, maka mau tidak mau anda harus menjalankan praktik mistik untuk membuka mata bathin anda. sebab ada kebenaran yang tidak terjangkau oleh segenap panca indera. Tetapi anda sangat berkeinginan untuk mengetahuinya. Keinginan anda untuk tahu, tidak akan dapat terbendung, sehingga disitulah akhirnya Anda memasuki wilayah mistik.
Tidak seorangpun dari para nabi, rasul, para filsuf dan orang-orang suci yang tidak menyentuh wilayah mistik. kebijaksanaan mereka berasal dari alam mistis, alam ruhani. Sejatinya, semua orang bersentuhan dengan wilayah mistik, tak peduli apakah mereka menyadarinya atau tidak, suka atau tidak, bahkan seorang yang anti mistikpun tidak mampu lepas dari pengaruh mistik. Seperti seorang yang tidak kenal logika atau bahkan anti logika, dia tidak dapat melepaskan diri dari wilayah logika.
Setelah mata bathin seseorang terbuka, maka dia tidak hanya akan berfilsafat, tapi berfilsafat dengan kebenaran yang luhur dan menuju pada kebahagiaan yang sempurna. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar