Banyak orang yang
sedang hidup dalam kegelisahan dan kesedihan. dan mereka butuh secercah
kebahagiaan. Hidup membutuhkan makna. Bila seseorang kehilangan makna tersebut,
maka jiwanya mengalami gangguan, kehampaan atau ketidak-tentraman. dan ia akan
berusaha menemukan kembali makna hidup yang hilang tadi. Bila gagal
menemukannya, ia akan larut dalam penderitaan.
Dengan cara apa manusia
menemukan makna kehidupanya ? dengan berpikir. Karena itu Socrates mengatakan
"berfilsafat adalah terapi hidup sehari-hari".
Sebenarnya kita ini
bagaikan sapi kurban yang dikelu menuju tempat penyembelihan. Jika si Sapi
mengetahui bahwa sekejap lagi dia akan dipotong, maka ia akan bersedih. Tapi si
Sapi dibuat tidak tahu atau lupa, sehingga dapat menikmati detik-detik terakhir
kehidupannya.
Dengan berilsafat,
orang memiliki kekuatan untuk melupakan bencana yang telah menimpanya di masa
lalu. dan juga sejenak untuk melupakan petaka yang akan terjadi. Kita
berfilsafat, agar gembira hari ini dan memiliki kekuatan untuk menjalankan
kebaikan di akhir kehidupan kita.
Perhatikan orang-orang
zaman sekarang, tua maupun muda, mereka ketagihan dengan media sosial. Karena
di situ mereka dapat berbagi pikiran. dan ketika mereka berpikir keras tentang
sesuatu, sejenak mereka lupa dengan kenyataan hidup yang pahit yang telah,
sedang dan akan mereka hadapi. Para pengguna media sosial sedang menghibur diri
dengan filsafatnya sendiri-sendiri.
Tetapi akhirnya, maksud
hati menemukan pencerahan dan kebahagiaan, banyak orang tersesat dalam
filsafat..alih-alih filsafatnya membawa dia pada kebahagiaan, malah menyeretnya
jauh ke dalam penderitaan. Sebagiannya melalaikan kewajiban dalam hidup, karena
terbuai dengan filsafat. karena itu Socrates mengatakan bahwa untuk mencapai
keselamatan, tidak cukup dengan berfilsafat, melainkan ada tiga faktor yang
harus dilakukan:
1) melaknakan kewajiban umum
2) berfilsafat
3) melakukan praktik mistis
Orang yang tidak
melaksanakan kewajiban-kewajibannya akan tersesat dalam filsafatnya. Dan siapa
yang tidak menjalani praktik mistik, dia tidak dapat sampai pada kebenaran yang
luhur.
Siapapun yang ingin
meraih kebahagiaan dengan berfilsafat, maka silahkan melakukannya! Tapi jangan
lupa untuk selalu menjalankan kewajiban dalam hidup. Jika Anda muslim,
laksanakan kewajiban anda sebagao muslim. Jika Anda kristen, hindu atau
buddhis, laksanakan kewajiban agamanya masing masing. Jika anda seorang anak,
laksanakan kewajiban sebagai anak. Jika anda seorang ayah, penuhi kewajiban
sebagai seorang ayah. semua memiliki peran dalam kehidupan ini. Kebahagiaan
akan muncul, bila anda menjalankan peran anda dengan sebaik-baiknya. dan filsafat
yang akan muncul dalam pikiran anda adalah hikmah, yaitu pengetahuan yang hadir
bersama kebahagiaan.
Jika telah sampai pada
waktunya, maka mau tidak mau anda harus menjalankan praktik mistik untuk
membuka mata bathin anda. sebab ada kebenaran yang tidak terjangkau oleh
segenap panca indera. Tetapi anda sangat berkeinginan untuk mengetahuinya.
Keinginan anda untuk tahu, tidak akan dapat terbendung, sehingga disitulah
akhirnya Anda memasuki wilayah mistik.
Tidak seorangpun dari
para nabi, rasul, para filsuf dan orang-orang suci yang tidak menyentuh wilayah
mistik. kebijaksanaan mereka berasal dari alam mistis, alam ruhani. Sejatinya,
semua orang bersentuhan dengan wilayah mistik, tak peduli apakah mereka
menyadarinya atau tidak, suka atau tidak, bahkan seorang yang anti mistikpun
tidak mampu lepas dari pengaruh mistik. Seperti seorang yang tidak kenal logika
atau bahkan anti logika, dia tidak dapat melepaskan diri dari wilayah logika.
Setelah mata bathin seseorang terbuka,
maka dia tidak hanya akan berfilsafat, tapi berfilsafat dengan kebenaran yang
luhur dan menuju pada kebahagiaan yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar