Dalam al-Qur’an, akal
mempunyai kedudukan yang tinggi dan banyak dipakai untuk perkembangan ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan ajaran-ajaran agama Islam sendiri.namun demikian,
ajaran Islam, aka tidak diberikan kebebasan mutlak sehingga pemikir Islam dapat
melanggar garis-garis yang telah ditentukan al-Qur’an dan al-Hadis, tetapi
tidak pula diikat dengan ketat. Dibatasi oleh teks yang qath’i al-wurud dan
qath’i ad-dalalah.
Pemakaian akal yang diperintahkan
al-Qur’an mendorong manusia untuk meneliti alam sekitarnya dan mengembangkan
ilmu pengetahuan. Peranan akal yang maksimal dalam pembahasan masalah-masalah
keagamaan Islam dijumpai juga dalam bidang teologi, fiqh dan tafsir al-Qur’an.
Ringkasnya, hubungan
filsafat Islam dengan filsafat Yunani, secara doktrinal memilki hubungan bahwa
Islam memiliki ajaran untuk mencari pengetahuan dan alatnya adalah akal untuk
menggali pemikiran yang benar, sehingga melahirkan hubungan fungsional antara
filsafat Islam yang berbasis jadali dalam kerangka berpikir filsafat Yunani
yang bercorak sintesis, kontinu, dan analogis yang diperlihatkan filsuf Islam
kemudian seperti madzhab peripatik, isyraq hingga hikah muta’alliyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar