Situs Batu
Quran merupakan salah satu destinasi wisata religius di Kabupaten
Pandeglang, Banten. Situs berupa kolam tersebut terletak di kaki Gunung
Karang, tepatnya kurang lebih 300 meter dari kawasan wisata pemandian alam
Cikoromoy, Desa Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk.
Situs Batu Quran
memperkenalkan cerita tentang tokoh Islam di kawasan tersebut pada
masa Kesultanan Banten. Adalah Syekh Mansyur yang melekat pada
destinasi wisata tersebut. Jika Anda mencari bahwa ada tulisan al-Quran di atas
batu, Anda tidak akan menemukannya.
Situs Batu
Quran hanya berupa kolam pemandian. Batu Quran yang dimaksud yaitu
sebuah batu berukuran besar yang berada di dasar kolam. Saking jernihnya air,
batu tersebut dapat dilihat dari pinggiran kolam. Suasana di lokasi sangat
alami karena berada di kaki Gunung Karang.
Cerita tentang batu
Quran berawal dari Sultan VII Kesultanan Banten yaitu Sultan Maulana
Mansyur atau dikenal dengan nama Sultan Haji. Situs Batu Quran memang
syarat dengan mitos dan cerita kebesaran Sang Syekh sebagai penyebar agama
Islam.
Warga setempat
memercayai bahwa Syekh Maulana Mansyur sebagai seorang wali memiliki anugerah
lebih. Anugerah Syekh Mansyur salah satunya saat ia beribadah haji dengan jalan
yang tidak biasa. Dengan hanya mengucap basmalah (dengan menyebut
nama Allah), Syekh Maulana Mansyur bisa berada di Tanah Suci Mekah. Prosesi
perjalanan spiritual Syekh Manysur tersebut dilakukan di tempat yang sekarang
dikenal Situs Batu Quran.
Kolam Batu
Quran banyak didatangi para wisatawan. Wisatawan setempat maupun dari luar
kota membasuh diri di air yang sangat alami tersebut. Di dekat kolam terdapat
banyak pohon sehingga kolam dengan luas kurang lebih 15x15 meter dan kedalaman
1 meter itu sangat teduh. Pengelola juga menyediakan wadah bagi pengunjung
yang ingin membawa air dari sana sebagai oleh-oleh.
Saat Syekh Mansyur
kembali dari Mekah di tempat semula, secara bersamaan keluar air sangat deras.
Air yang keluar membuat wilayah tersebut tergenang dengan air. Syekh Mansyur
kemudia berdoa memohon petunjuk. Ia kemudian salat di atas batu. Setelah salat,
Syekh Mansyur mendapat petunjuk agar menutup lubang keluar air dengan al-Quran.
Tempat Syekh Mansyur
salat disebut Batu Sajadah atau batu tempat menunaikan salat.
Sedangkan Quran yang menutup derasnya air yang keluar tersebut konon
berubah menjadi batu dan disebut Batu Quran. Batu Quran tersebut tidak
berbeda dengan batu lain di sekitar kolam, namun batu tesebut terletak di
tengah kolam di kedalaman air.
Situs Batu Quran
terletak di Kampung Cibulakan, Desa Kadu Bumbang. Nama
"cibulakan" yaitu bahasa Sunda dari kata "ci" berarti
"air" dan "bulak" berarti "pancar/memancar". Jadi
cibulakan berarti air yang memancar. Cibulakan berjarak kurang lebih 14 kilometer
dari Pandeglang kota. Dapat ditempuh dari Alun-alun Pandeglangmenuju arah
Labuan hingga pertigaan Cimanuk atau Pasar Batubatar. Dari
pertigaan Cimanuk, lalu mengambil arah ke Kadu Bumbang sekira 7 kilometer.
Banyak angkutan umum ke arah Labuah. Sedangkan menuju lokasi bisa
menggunakan jasa ojek.
Kearifan lokal di Situs
Batu Quran membuat kolam sangat terjaga. Selain menjadi tempat mandi para
pengunjung, kolam tersebut merupakan tempat berwudu karena di samping kolam
terdapat sebuah masjid. Jika Ada ingin berwisata di Pandeglang, wisata alam
sekaligus wisata wisata religius ini layak untuk menambah pengalaman berwisata
Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar