Minggu, 04 Desember 2016

Situs Batu Quran Destinasi Wisata Religius di Pandeglang

Situs Batu Quran merupakan salah satu destinasi wisata religius di Kabupaten Pandeglang, Banten. Situs berupa kolam tersebut terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya kurang lebih 300 meter dari kawasan wisata pemandian alam Cikoromoy, Desa Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk.
Situs Batu Quran memperkenalkan cerita tentang tokoh Islam di kawasan tersebut pada masa Kesultanan Banten. Adalah Syekh Mansyur yang melekat pada destinasi wisata tersebut. Jika Anda mencari bahwa ada tulisan al-Quran di atas batu, Anda tidak akan menemukannya.
Situs Batu Quran hanya berupa kolam pemandian. Batu Quran yang dimaksud yaitu sebuah batu berukuran besar yang berada di dasar kolam. Saking jernihnya air, batu tersebut dapat dilihat dari pinggiran kolam. Suasana di lokasi sangat alami karena berada di kaki Gunung Karang.
Cerita tentang batu Quran berawal dari Sultan VII Kesultanan Banten yaitu Sultan Maulana Mansyur atau dikenal dengan nama Sultan Haji. Situs Batu Quran memang syarat dengan mitos dan cerita kebesaran Sang Syekh sebagai penyebar agama Islam.
Warga setempat memercayai bahwa Syekh Maulana Mansyur sebagai seorang wali memiliki anugerah lebih. Anugerah Syekh Mansyur salah satunya saat ia beribadah haji dengan jalan yang tidak biasa. Dengan hanya mengucap basmalah (dengan menyebut nama Allah), Syekh Maulana Mansyur bisa berada di Tanah Suci Mekah. Prosesi perjalanan spiritual Syekh Manysur tersebut dilakukan di tempat yang sekarang dikenal Situs Batu Quran.
Kolam Batu Quran banyak didatangi para wisatawan. Wisatawan setempat maupun dari luar kota membasuh diri di air yang sangat alami tersebut. Di dekat kolam terdapat banyak pohon sehingga kolam dengan luas kurang lebih 15x15 meter dan kedalaman 1 meter itu sangat teduh. Pengelola juga menyediakan wadah bagi pengunjung yang ingin membawa air dari sana sebagai oleh-oleh.
Saat Syekh Mansyur kembali dari Mekah di tempat semula, secara bersamaan keluar air sangat deras. Air yang keluar membuat wilayah tersebut tergenang dengan air. Syekh Mansyur kemudia berdoa memohon petunjuk. Ia kemudian salat di atas batu. Setelah salat, Syekh Mansyur mendapat petunjuk agar menutup lubang keluar air dengan al-Quran.
Tempat Syekh Mansyur salat disebut Batu Sajadah atau batu tempat menunaikan salat. Sedangkan Quran yang menutup derasnya air yang keluar tersebut konon berubah menjadi batu dan disebut Batu Quran. Batu Quran tersebut tidak berbeda dengan batu lain di sekitar kolam, namun batu tesebut terletak di tengah kolam di kedalaman air.
Situs Batu Quran terletak di Kampung Cibulakan, Desa Kadu Bumbang. Nama "cibulakan" yaitu bahasa Sunda dari kata "ci" berarti "air" dan "bulak" berarti "pancar/memancar". Jadi cibulakan berarti air yang memancar. Cibulakan berjarak kurang lebih 14 kilometer dari Pandeglang kota. Dapat ditempuh dari Alun-alun Pandeglangmenuju arah Labuan hingga pertigaan Cimanuk atau Pasar Batubatar. Dari pertigaan Cimanuk, lalu mengambil arah ke Kadu Bumbang sekira 7 kilometer. Banyak angkutan umum ke arah Labuah. Sedangkan menuju lokasi bisa menggunakan jasa ojek.
Kearifan lokal di Situs Batu Quran membuat kolam sangat terjaga. Selain menjadi tempat mandi para pengunjung, kolam tersebut merupakan tempat berwudu karena di samping kolam terdapat sebuah masjid. Jika Ada ingin berwisata di Pandeglang, wisata alam sekaligus wisata wisata religius ini layak untuk menambah pengalaman berwisata Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar