Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang
dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat
itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt Soff, yaitu meliputi segala
pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia. Oleh
karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia sesuai
dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada menurut akal piirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari
keterangan sedalam-dalamnya.
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua,
yaitu objek material dan forma. Objek material ini banyak yang sama dengan
objek material sains. Sains memiliki objek material yang empiris. Filsafat
menyelidiki onjek filsafat itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan
bagian yang abstrak. Sedang objek forma filsafat tiada lain ialah mencari
keterangan yang sedalam-dalamnya tentang objek materi filsafat (yakni segala
sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).
Dari uraian
yang tertera diatas, maka jelaslah bahwa:
1. Objek materia filsafat ialah sarwa-yang-ada yang pada
garis besarnya dapat dibagi atas tiga persoalan pokok, yakni:
a.
Hakekat
Tuhan
b.
Hakekat
Alam, dan
c.
Hakekat
Manusia.
2. Objek forma filsafat ialah
usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya
sampai ke akhirnya) tentang
objek materi filsafat (sarwa-yang-ada).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar