Selasa, 13 Desember 2016

Mazhab-Mazhab Ontologi

Dalam penyelesaian masalah dan pertanyaan tentang hakekat, lahirlah mazhab-mazhab ontology yang mencoba menjawab semuanya melalui beberapa pendekatan yang berbeda yaitu: Naturalisme, Materialisme, Idealisme, Hylomorphisme dan Logic Empiricism (Louis O Katsof). Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu kelima mazhab tersebut secara umum saja.
a) Naturalisme
Menurut Hasbullah Bakri naturalisme juga mempersoalkan bagaimana menerangkan hakikat segala yang ada baik rohani maupun jasmani serta hubungan keduanya. Penganut naturalisme modern beranggapan bahwa kategori pokok tentang kenyataan adalah kejadian-kejadian kealaman. Jadi menuurut paham naturalisme ini semua kenyataan itu pasti bersifat kealaman yang dapat ketahui dengan bebagai kejadian alam.
b) Materialisme
Materialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materi yang berada sendiri dan merupakan unsur-unsur yang membentuk alam. Menurut penganut materialisme hakikat dari suatu benda adalah benda itu sendiri atau wujud materi dari benda tersebut dan dunia fisik itu adalah satu.
c) Idealisme
Idealisme adalah pandangan dunia metafisik yang mengatakan bahwa realitas terdiri atas atau sangat erat hubungannya dengan ide-ide, fikiran, akal dan jiwa. Jadi Idealisme juga merupakan ajaran kefilsafatan yang berusaha menunjukkan agar kita dapat memahami materi atau tatanan kejadian yang terdapat dalam ruang dan waktu sampai pada hakikat terdalam dengan menggunakan ide, akal, fikiran-fikiran dan jiwa atau ruh.
d) Hylomorphisme
Secara etimologi hylomorphisme berasal dari bahasa yunani yaitu hylo yang berarti materi atau substansi dan morph atau bentuk. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak satu hal-pun yang ragawi itu bukan merupakan kesatuan dari esensi dan eksistensi. Esensi adalahsegi tertentu dari yang ada yang memasuki akal kita sehingga dapat diketahui atau bisa dibilang wujud nyata suatu benda yang pertama kali dapat menyentuh akal kita saat melihatnya. Menurut Mariatin esensi adalah sesuatu yang terdapat pada obyek manapun yang dipikirkan secara langsung dan yang pertama dihadapkan pada akal. Sedangkan eksistensi adalah hal-hal yang satu demi satu bersifat khusus,mandiri dan mempunyai sarana lengkap untuk berada dan berbuat.
e) Logic Empiricism
Logika adalah ilmu yang memberikan peraturan-peraturan yang harus diikuti agar dapat berfikir valid sedangkan empris adalah pengalaman-pengalaman atau fakta. Jadi Logic empiricism di sini adalah semua pandangan yang sampai saat ini telah dibicarakan mendasarkan diri pada penalaran akal dan semuanya memakai perangkat fakta yang sama sebagai landasan penopang untuk menunjukkan kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar