Bagaimana cara
mempelajari filsafat? Pertama sekali perlu kiranya diketahui bahwa isi filsafat amat
luas. Sebab lain ialah filsafat merupakan cabang pengetahuan yang tertua, dan
sebab yang ketiga adalah pendapat filosof tidak ada yang tidak layak
dipelajari, tidak ada filsafat yang ketinggalan jaman. Lalu, bagaimana
menghadapinya? Dan dari mana memulainya?
Upaya memahami apa yang
dimaksud dengan filsafat dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, secara
umum, pendekatan yang diambil dapat dikategorikan berdasarkan sudut pandang
terhadap filsafat, yakni filsafat sebagai produk dan filsafat sebagai proses.
Sebagai produk artinya melihat filsafat sebagai kumpulan pemikiran dan pendapat
yang dikemukakan oleh filsuf, sedangkan sebagai proses, filsafat sebagai suatu
bentuk/cara berfikir yang sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir filsafat.
Berikut hal-hal mendasar untuk belajar filsafat antara lain:
Berikut hal-hal mendasar untuk belajar filsafat antara lain:
a.
Pendekatan Historis dengan variasinya
Metode ini dipandang sangat baik bagi pemula karena pembaca akan dituntun untuk mengenal pemikiran para filosf terdahulu. Selain itu pembaca akan tahu latar belakang secara kronologis terhadap sebuah pemikiran. Contoh pemanfaat pendekatan historis yang baik ialah Jostein Gaarder, Sophie’s World.
Metode ini dipandang sangat baik bagi pemula karena pembaca akan dituntun untuk mengenal pemikiran para filosf terdahulu. Selain itu pembaca akan tahu latar belakang secara kronologis terhadap sebuah pemikiran. Contoh pemanfaat pendekatan historis yang baik ialah Jostein Gaarder, Sophie’s World.
b.
Pendekatan Metodologis
Dengan
metode ini, beragam metode berfilsafat ditimbang-timbang, kemudian kalau
ditemukan metode yang terbaik kemudian dipilih sebagai metode. Contoh pemakai
pendekatan metodologis yang baik ialah Mark B. Woodhouse, A Preface to
Philosophy.
c.
Pendekatan Analitis dengan beragam
variasinya
Metode
ini memandang bahwa tugas utama pengantar filsafat adalah menjelaskan
unsur-unsur filsafat. Dalam hal ini, filsafat dijelaskan secara sistematis dan
diterangkan segamblang-gamblangnya agar mudah dipahami. Contoh pengguna
pendekatan analitis yang baik ialah Louis O. Kattsoff, Elements of
Philosophy.
d.
Pendekatan Eksistensial
Metode
ini memandang bahwa untuk menjelaskan filsafat ialah dengan memperkenalkan
jalan-hidup filosofis tanpa terbelenggu dengan sistematikanya. Dalam pendekatan
ini, tema-teman pokok filsafat didalami agar pembaca dengan sendirinya memahami
gambaran tentang filsafat. Contoh penerap pendekatan eksistensial yang baik
ialah A.C. Ewing, The Fundamental Questions of Philosophy.
e.
Pendekatan Terpadu
Metode ini
mensintesis berbagai pendekatan sekaligus dalam satu buku saja. Contoh pelaku
pendekatan terpadu yang baik ialah Stephen Palmquist, The Tree of Philosophy.
Selain dengan melakukan
beberapa pendekatan, ada pula metode-metode untuk mempelajari filsafat. Menurut
Ahmad Tafsir dalam bukunya filsafat ilmu ada 3 metode dalam mempelajari
filsafat yaitu:
1. Metode Sistematis
Berarti pelajar menghadapi karya
filsafat. Misalnya mula-mula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri
atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia mempelajari teori hakikat
yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai dan filsafat
nilai.
2. Metode
Historis
Digunakan bila para pelajar
mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya, jadi sejarah pemikiran.
Ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukan dalam
sejarah. Mulai dari membicarakan biografinya, teori pengetahuannya, teori
hakikat maupun sampai teori nilainya.
3. Metode
Kritis
Digunakan oleh mereka yang
mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit banyak memiliki
pengetahuan filsafat. Pelajar filsafat pada tingkat pascasarjana sebaiknya
menggunakan metode ini. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang, dapat juga
berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang ia pelajari. Ia mengkritik
menggunakan pendapatnya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar