Sabtu, 03 Desember 2016

Pendekatan Dalam Mempelajari Filsafat

Bagaimana cara mempelajari filsafat? Pertama sekali perlu kiranya diketahui bahwa isi filsafat amat luas. Sebab lain ialah filsafat merupakan cabang pengetahuan yang tertua, dan sebab yang ketiga adalah pendapat filosof tidak ada yang tidak layak dipelajari, tidak ada filsafat yang ketinggalan jaman. Lalu, bagaimana menghadapinya? Dan dari mana memulainya?
Upaya memahami apa yang dimaksud dengan filsafat dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, secara umum, pendekatan yang diambil dapat dikategorikan berdasarkan sudut pandang terhadap filsafat, yakni filsafat sebagai produk dan filsafat sebagai proses. Sebagai produk artinya melihat filsafat sebagai kumpulan pemikiran dan pendapat yang dikemukakan oleh filsuf, sedangkan sebagai proses, filsafat sebagai suatu bentuk/cara berfikir yang sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir filsafat.
Berikut hal-hal mendasar untuk belajar filsafat antara lain:
a.       Pendekatan Historis dengan variasinya
Metode ini dipandang sangat baik bagi pemula karena pembaca akan dituntun untuk mengenal pemikiran para filosf terdahulu. Selain itu pembaca akan tahu latar belakang secara kronologis terhadap sebuah pemikiran. Contoh pemanfaat pendekatan historis yang baik ialah Jostein Gaarder, Sophie’s World.
b.      Pendekatan Metodologis
Dengan metode ini, beragam metode berfilsafat ditimbang-timbang, kemudian kalau ditemukan metode yang terbaik kemudian dipilih sebagai metode. Contoh pemakai pendekatan metodologis yang baik ialah Mark B. Woodhouse, A Preface to Philosophy.
c.       Pendekatan Analitis dengan beragam variasinya
Metode ini memandang bahwa tugas utama pengantar filsafat adalah menjelaskan unsur-unsur filsafat. Dalam hal ini, filsafat dijelaskan secara sistematis dan diterangkan segamblang-gamblangnya agar mudah dipahami. Contoh pengguna pendekatan analitis yang baik ialah Louis O. Kattsoff, Elements of Philosophy. 
d.      Pendekatan Eksistensial 
Metode ini memandang bahwa untuk menjelaskan filsafat ialah dengan memperkenalkan jalan-hidup filosofis tanpa terbelenggu dengan sistematikanya. Dalam pendekatan ini, tema-teman pokok filsafat didalami agar pembaca dengan sendirinya memahami gambaran tentang filsafat. Contoh penerap pendekatan eksistensial yang baik ialah A.C. Ewing, The Fundamental Questions of Philosophy. 
e.       Pendekatan Terpadu
Metode ini mensintesis berbagai pendekatan sekaligus dalam satu buku saja. Contoh pelaku pendekatan terpadu yang baik ialah Stephen Palmquist, The Tree of Philosophy.
Selain dengan melakukan beberapa pendekatan, ada pula metode-metode untuk mempelajari filsafat. Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya filsafat ilmu ada 3 metode dalam mempelajari filsafat yaitu:
1.      Metode Sistematis
Berarti pelajar menghadapi karya filsafat. Misalnya mula-mula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri   atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai dan filsafat nilai.
2.      Metode Historis
Digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya, jadi sejarah pemikiran. Ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukan dalam sejarah. Mulai dari membicarakan biografinya, teori pengetahuannya, teori hakikat maupun sampai teori nilainya.
3.      Metode Kritis
Digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit banyak memiliki pengetahuan filsafat. Pelajar filsafat pada tingkat pascasarjana sebaiknya menggunakan metode ini. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang, dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang ia pelajari. Ia mengkritik menggunakan pendapatnya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar